Moralitas dan Etika dalam Dunia Kerja
Lifestyle28 Sep 20225 Minutes
dunia kerja

Moralitas merupakan suatu hal yang melekat dalam kehidupan manusia. Moralitas sendiri merupakan kualitas perbuatan manusia di mana hal ini terkait dengan hitam atau baiknya suatu perbuatan yang membuat manusia berbeda dengan hewan. Sementara itu, etika sedikit berbeda dengan moralitas. Etika dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan yang terdiri dari kumpulan asas atau nilai yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat, di mana hal tersebut dapat menentukan mengenai benar dan salah suatu hal. Lalu, apa hubungan kedua hal ini dengan dunia kerja?

 

Dalam dunia kerja, moralitas dan etika dapat menjadi suatu karakter atau kepribadian yang menentukan perilaku dalam kehidupan kerja sehari-hari. Pengimplementasian kedua hal tersebut dapat menghasilkan integritas dalam bekerja yang lebih baik. Selain itu, moralitas dan etika juga membuat seseorang dapat melakukan pekerjaan dengan terlebih dahulu memahami baik dan buruk dari suatu pekerjaan yang dilakukan hingga cara yang dilakukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebelum melangkah lebih jauh pada contoh perilaku dalam dunia kerja yang mengedepankan moralitas dan etika, alangkah baiknya apabila kita mulai terlebih dahulu dengan mengenal lebih dalam mengenai moralitas dan etika.

 

 

Apa Itu Moralitas?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, moral didefinisikan sebagai akhlak atau kesusilaan yang di dalamnya terkandung tata tertib batin atau nurani yang menjadi pembimbing dalam tingkah laku batin. Hal ini berarti juga bahwa moral merupakan suatu pedoman subjektif yang menjadi landasan dalam berbuat atau bertingkahlaku dalam kehidupan. Berawal dari pengertian tersebut, maka moralitas dapat dikatakan sebagai sebuah kualitas dalam perbuatan manusia di mana kualitas ini akan menggambarkan mengenai baik atau buruknya suatu perbuatan manusia.

 

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Immanuel Kant, seorang filsuf asal Jerman, yang menjelaskan bahwa moralitas adalah kesesuaian antara sikap dan perbuatan manusia dengan aturan atau hukum yang ada dalam diri atau batin kita. Suatu moralitas yang baik akan tercapai ketika kita dapat menaati aturan atau hukum tersebut bukan atas dasar bahwa hal tersebut akan menguntungkan bagi kita, melainkan karena kita sadar bahwa hal tersebut menjadi suatu kewajiban yang harus ditaati walaupun tanpa pengawasan orang lain. Maka dapat dikatakan bahwa moralitas memang bukan suatu aturan, norma, atau kebiasaan tertentu yang ditekankan oleh masyarakat, melainkan suatu perspektif atau cara pandang yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu berdasarkan kebenaran yang ia yakini.

 

Apa Itu Etika?

Secara kebahasaan, etika berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang berarti tampak dari kebiasaan, sementara Kamus Besar Bahasa Indonesa mendefinisikan sebagai suatu ilmu di mana di dalamnya terdapat standar mengenai apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat dikatakan sebagai nilai atau pedoman atas benar dan salah atau baik dan buruk suatu perbuatan, di mana nilai ini dianut oleh suatu masyarakat lewat kebiasaan, aturan, maupun norma yang telah digunakan sebagai standar perbuatan sejak lama.

 

Etika memiliki banyak bentuk dalam kehidupan bermasyarakat seperti etika kerja atau profesi, etika bisnis, etika dalam kehidupan rumah tangga, dan berbagai bentuk lainnya. Etika dibutuhkan oleh semua orang sebagai suatu syarat untuk dapat menciptakan suatu kondisi dan hubungan yang baik dalam kehidupan sosial.

 

 

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil keterkaitan antara moralitas dan etika, di mana moralitas adalah pedoman perilaku seseorang berdasarkan perspektif dirinya sendiri dan etika adalah pedoman yang menjadi acuan perilaku untuk membangun hubungan sosial yang baik. Keduanya saling melengkapi dan dapat menjadi acuan standar moral dalam berperilaku, termasuk juga saat bekerja. Keberadaan dua hal tersebut dapat menjadi pedoman kerja untuk membangun hubungan kerja yang harmonis dan saling percaya, juga agar setiap konflik dapat diselesaikan dengan baik.

 

Keberadaan moralitas dan etika sebagai panduan dalam bekerja haruslah ditaati oleh semua pihak yang ada di tempat kerja mulai dari posisi teratas hingga yang ada di bawah agar tercipta lingkungan kerja yang jujur, adil, terbuka, dan bertanggungjawab. Saat hal-hal tersebut tidak tercapai, maka besar kemungkinan akan terjadinya penurunan kepercayaan yang menggiring pada meredupnya kinerja perusahaan. Sementara itu, penerapan moralitas dan etika dalam dunia kerja dapat menumbuhkan integritas yang penting untuk dimiliki dalam dunia kerja. 

 

Integritas yang terlahir dari moralitas dan etika merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh siapapun. Keberadaan integritas pada diri seseorang membuatnya menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan dapat berusaha untuk mencapai hasil yang lebih baik di tiap pekerjaan. Terdapat beberapa contoh integritas dalam dunia kerja, antara lain:

 

Jujur

Jujur adalah sikap tulus dalam menyatakan sesuatu hal dengan sebenar-benarnya tanpa kebohongan atau perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, serta tidak melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku. Kejujuran sendiri dapat dikatakan sebagai modal keberhasilan selain kerja keras. Kejujuran dapat menimbulkan rasa saling percaya dan perasaan untuk dapat saling mengandalkan antara satu sama lain.

 

Komitmen

Komitmen adalah suatu sikap saat individu terikat atas tindakannya yang dapat menimbulkan keyakinan untuk menunjang aktivitasnya. Komitmen merupakan salah satu penilaian untuk membuktikan apakah individu tersebut merupakan sosok yang setia terhadap organisasi atau perusahaan tempat kerjanya. Ketika seseorang dapat menjaga komitmennya, maka ia akan diangap sebagai sosok yang setia dan mendapat kepercayaan dari orang sekitarnya.

 

Berbuat Lebih Banyak

Ketika seseorang mau berbuat lebih banyak dari apa yang ditugaskan kepadanya, maka individu tersebut akan dapat belajar dan meraih hasil lebih banyak dari yang seharusnya ia dapatkan. Perilaku ini dapat digambarkan dengan tidak mengeluh saat melakukan pekerjaan, senantiasa bersemangat untuk belajar dari tiap tugas yang didapatkan, dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

 

Can-Do Attitude

Seseorang dengan sikap ini akan tidak akan menolak pekerjaan, melainkan mau untuk menantang dirinya terlebih dahulu untuk mengerjakan suatu hal. Selain itu, dia akan mencurahkan semua yang ia bisa untuk menyelesaikan tugas tersebut.

 

Dapat Dipercaya

Ketika seseorang berhasil menerapkan keempat perilaku di atas , ia pun menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Saling percaya adalah satu hal penting yang membuat kesatuan dalam tempat kerja semakin kuat dan tentunya turut meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan.

 

Kesimpulan

Moralitas adalah pedoman dalam diri sendiri untuk melakukan hal yang benar, sementara etika adalah pedoman bagi masyarakat dalam suatu komunitas untuk berperilaku dengan benar agar tercipta sebuah hubungan sosial yang baik. Keduanya diperlukan untuk menciptakan pribadi yang berintegritas dalam lingkungan kerja. Beberapa ciri pribadi yang berintegritas adalah pribadi yang jujur, berkomitmen, selalu ingin berbuat lebih banyak, siap dan senang berbuat lebih, dan dapat dipercaya.

 

Ingin tahu info seputar dunia IT lainnya? Kunjungi roketin.com

Other Insights
Share This Story: