Augmented Reality dan Berbagai Manfaatnya bagi E-commerce
Technology15 Mar 20236 Minutes
Augmented Reality

Apakah Anda pernah memainkan game pada gambar di atas?

 

Apabila pernah, maka Anda seharusnya tidak asing lagi dengan istilah Augmented Reality atau AR. Telah ditemukan sejak tahun 1968, penggunaan AR dulunya terbatas pada teknologi tingkat tinggi seperti program simulasi NASA atau sistem kontrol mesin militer secara virtual oleh Angkatan Udara AS. Namun, beberapa tahun belakangan ini, penggunaan AR menjadi semakin marak dan beragam seiring dengan meningkatnya tingkat inovasi yang digawangi oleh raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft. 

 

Salah satu inovasi AR dari Google adalah Google Glass yang sempat menghebohkan dunia teknologi pada 2014 lalu. Walaupun dicap sebagai produk gagal, namun keberadaannya mendorong banyak perusahaan lain untuk menerapkan AR pada bisnis mereka, seperti IKEA yang menerapkan teknologi AR pada E-commerce mereka dengan tajuk IKEA Place pada 2017 lalu. Teknologi tersebut membuat calon pembeli dapat melihat terlebih dulu apakah furniture yang ingin mereka beli cocok dengan ruangan mereka lewat smartphone. Penemuan ini turut merevolusi tidak hanya dunia ritel, melainkan juga dunia E-commerce secara keseluruhan.

 

Pada akhir 2016, Alibaba, raksasa teknologi asal Tiongkok, mulai mengadopsi AR dan menerapkannya secara luas pada akhir tahun 2017 lewat fitur virtual untuk mencoba produk kecantikan dan cermin virtual agar pengunjung dapat mencoba pakaian yang ingin mereka pilih secara online. Langkah ini turut diikuti oleh raksasa marketplace lainnya yaitu Shopee yang menerapkan teknologi AR pada 2019. Tidak ketinggalan pula, berbagai brand kecantikan lain seperti L’oreal dan Maybelline juga turut mengaplikasikan teknologi ini pada E-commerce mereka. 

 

 

Kini, AR dianggap sebagai masa depan bagi E-commerce. Penerapannya membawa banyak manfaat, baik bagi penjual maupun pembeli. Namun sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dulu tentang Augmented Reality atau AR.

 

Pengertian AR

Technopedia menafsirkan Augmented Reality sebagai tipe media interaktif, di mana tiap tampilan baik visual, suara, maupun teks memiliki basis yang diambil dari tampilan lingkungan sekitar yang funginya ialah mengoptimalkan pengalaman pengguna. Sementara itu, Kemdikbud menjelaskan AR sebagai teknologi yang dapat mengolaborasikan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi ke dalam lingkungan yang nyata yang lalu diproyeksikan secara real time. 

 

Dapat dikatakan bahwa AR mengacu pada teknologi imersif yang memadukan lingkungan nyata dengan elemen virtual di mana ia ditampilkan secara real time dan difungsikan untuk meningkatkan keterlibatan dan pengalaman pengguna terhadap suatu aplikasi atau platform.

 

Manfaat AR pada E-commerce

Selama ini, Anda mungkin pernah menemukan berbagai komplain di E-commerce dan marketplace tentang kualitas barang yang tidak sesuai deskripsi, ukuran barang yang tidak sesuai entah terlalu besar atau kecil, atau warna kosmetik yang tidak sesuai dengan ekspektasi saat diaplikasikan. Tentunya, komplain merupakan salah satu bentuk pengalaman pengguna yang buruk. Nah, fungsi AR yang terkait dengan peningkatan pengalaman pengguna inilah yang menyebabkan ia dianggap cocok digunakan untuk E-commerce.

 

AR memungkinkan pembeli untuk mencocokkan produk dengan keinginan mereka terlebih dulu, tentunya secara online. Ketika pembeli merasa cocok dan puas dengan pembelian mereka, maka semakin besar pula tingkat kepuasan yang dihasilkan. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari AR dalam penerapannya pada E-commerce. 

 

Meningkatkan kepuasan pelanggan

Salah satu kekurangan dari berbelanja di E-commerce dan marketplace adalah pelanggan tidak dapat mengetahui secara pasti tentang produk yang akan dibelinya. Namun, dengan keberadaan teknologi AR, pelanggan jadi dapat mencocokkan produk yang ingin dibeli dengan keinginan mereka. Pengalaman pembelian yang semakin baik ini secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

 

Mengurangi retur produk

Retur barang dapat terjadi karena produk yang cacat atau pembeli yang tidak puas atas produk yang tidak sesuai ekspektasi. Faktor kedua dapat diminimalisir dengan keberadaan AR yang dapat memberikan pengalaman simulasi secara virtual, sehingga pelanggan tidak akan mengembalikan barang dengan alasan tidak puas. 

 

Menaikkan customer retention, brand awareness, dan sales

Seperti transaksi pada umumnya, ketika pelanggan puas, maka besar kemungkinan bahwa ia akan terus membeli di tempat yang sama dan membentuk customer retention. Efek baik lainnya adalah pelanggan yang puas akan turut merekomendasikan suatu tempat perbelanjaan pada orang lain. Apalagi, dengan keberadaan media sosial, proses penyebaran ini pun bisa jadi semakin massif dan menjangkau lebih banyak orang. 

 

Meningkatkan efisiensi pekerjaan

Tidak hanya bagi pelanggani, nyatanya AR juga dapat mempermudah pekerjaan karyawan di E-commerce terkait. Komplain dan retur yang berkurang, tentunya akan mempermudah pekerjaan dan memberikan ruang untuk berinovasi. 

 

 

Berbagai manfaat tersebut akan dapat dirasakan saat teknologi AR mulai diaplikasikan pada E-commerce. Berikut ini beberapa contoh pengaplikasian AR pada E-commerce yang marak ditemukan pada saat ini:

 

Virtual Try-on

Salah satu pengaplikasian AR yang paling populer untuk E-commerce adalah virtual try-on, dimana pelanggan dapat mencoba produk yang ingin mereka beli secara virtual. Teknologi ini dapat ditemukan di E-commerce milik industri kecantikan dan fashion seperti L’Oreal dan Sephora. Pelanggan akan dapat mencocokkan terlebih dulu produk yang ingin dibeli seperti ukuran, warna, atau model lewat teknologi AR pada smartphone sehingga mereka lebih yakin terhadap pilihan mereka. 

 

Preview Placement

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, IKEA telah menerapkan hal ini pada IKEA Place mereka sejak 2017 lalu. Teknologi ini dapat membantu pelanggan mencocokkan ukuran dan penempatan furniture yang ingin dipilih dengan suasana ruangan atau mencari tahu tentang detail dari produk hanya dengan melakukan scan kamera terhadap produk.

 

Interactive User Guide

Salah satu pengaplikasian dari AR adalah dibuatnya user guide yang dapat mempermudah dalam menjelaskan suatu produk, terutama produk dengan teknis yang rumit seperti produk berbasis mesin atau teknologi. Pelanggan nantinya cukup melakukan scan produk pada katalog dan mereka akan mendapatkan akses untuk mengetahui detail pemakaian produk atau bahkan mempraktekkan tata cara penggunaan produk secara virtual. Salah satu perusahaan yang telah mengaplikasikan teknologi ini adalah Hyundai.

 

Social Media Filter

Pernahkan Anda mencoba filter pada media sosial? Filter tersebut dapat diciptakan berkat teknologi AR. Hal ini juga dapat diterapkan pada E-commerce, di mana suatu brand pada E-commerce tersebut dapat membuat filter yang terintegrasi dengan media sosial dan dapat memvisualisasikan produk lewat scan wajah. Salah satunya adalah yang dilakukan Chanel dengan teknologi Chanel’s Lip Scanner. Filter ini tidak hanya dapat memvisualisasikan secara online, melainkan juga menyebarkan pada para pengguna media sosial lain, menjadikannya sarana promosi bagi brand dan E-commerce itu sendiri.

 

Tingkat penggunaan AR di masa depan diprediksi akan semakin meningkat dengan inovasi yang semakin beragam pula. Kira-kira apa lagi inovasi menarik dari AR yang dapat diterapkan pada E-commerce di masa depan ya? 

 

Kesimpulan

Lewat inovasi dan pengembangan yang panjang, AR yang dulunya hanya dapat digunakan dengan akses terbatas, kini dapat digunakan pada berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah E-commerce. Ia dapat membantu meningkatkan pengalaman penggunaan pelanggan, sehingga bermanfaat dalam menaikkan tingkat kepuasan, customer retention, brand awareness, dan tingkat penjualan. Ia juga dapat mengurangi jumlah retur produk dan beban kerja karyawan. Adapun pengaplikasian dari AR itu sendiri dapat ditemukan lewat fitur seperti virtual try-on, preview placement, interactive user guide, dan social media filter. 

 

Ingin tahu info menarik seputar IT lainnya? Kunjungi roketin.com

Other Insights
Share This Story: