Perkembangan teknologi yang pesat telah menciptakan peluang besar bagi mereka yang ingin mengejar karier di dunia digital, khususnya sebagai seorang software developer. Namun, sebelum terjun ke profesi ini, pastikan Anda sudah memiliki sejumlah skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.
Software developer atau pengembang perangkat lunak adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk merancang, membangun, menguji, dan memelihara sebuah perangkat lunak. Mereka dapat menulis kode menggunakan berbagai bahasa pemrograman untuk menciptakan aplikasi, sistem operasi, dan perangkat lunak lainnya yang memenuhi kebutuhan pengguna.
Adapun skill set yang wajib dimiliki untuk menekuni profesi ini adalah sebagai berikut:
Algoritma dan struktur data adalah inti dari pemrograman dan pengembangan perangkat lunak. Algoritma adalah serangkaian instruksi atau langkah-langkah yang perlu diikuti untuk menyelesaikan suatu masalah, sementara struktur data adalah cara data disimpan, diatur, dan diakses. Pemahaman yang kuat tentang algoritma dan struktur data memungkinkan developer untuk menulis kode yang efisien dan dapat diandalkan.
Contohnya, dalam proses pencarian data di dalam sebuah database, penggunaan algoritma yang tepat dapat mempercepat proses tersebut secara signifikan. Selain itu, memahami struktur data seperti array, linked list, stack, dan queue akan membantu Anda dalam mengelola data dengan lebih efektif.
Skill berikutnya yang harus dimiliki oleh seorang software developer adalah kemampuan dalam pemrograman. Pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk memberi instruksi kepada komputer agar dapat menjalankan tugas tertentu. Ada banyak jenis bahasa pemrograman yang dapat dipelajari, seperti Python, Java, C++, dan JavaScript.
Setiap bahasa memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaannya masing-masing. Menguasai satu atau lebih bahasa pemrograman akan memberi Anda fondasi yang kuat untuk memulai karier sebagai software developer. Python, misalnya, dikenal karena sintaksnya yang sederhana dan banyak digunakan dalam pengembangan web, data science, dan otomatisasi. Sementara itu, Java sering digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile dan enterprise. Memahami logika pemrograman, struktur data, dan algoritma juga merupakan bagian penting dari skill pemrograman.
Sebagian besar aplikasi memerlukan penyimpanan data, dan inilah alasan mengapa manajemen database menjadi salah satu skill yang wajib dikuasai seorang software developer. Database adalah tempat penyimpanan data yang dapat diakses, dimanipulasi, dan diperbarui oleh aplikasi. Seorang pengembang harus memahami cara merancang dan mengelola database tersebut, serta menulis kueri untuk mengambil data dari database yang ada.
Sebagai catatan, SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang paling umum digunakan untuk mengelola database relasional seperti MySQL, PostgreSQL, dan Oracle. Sementara itu, NoSQL database seperti MongoDB dan Cassandra semakin populer untuk aplikasi yang memerlukan fleksibilitas dalam penyimpanan data yang tidak terstruktur.
Source Control Management (SCM) adalah sistem yang digunakan untuk membantu tim pengembangan perangkat lunak dalam melacak perubahan dan pembaruan pada kode program. SCM memungkinkan pengembang untuk bekerja secara terpisah pada bagian-bagian kode dan kemudian menggabungkan hasil kerja mereka menjadi satu versi utuh. Sistem ini juga memfasilitasi pembuatan daftar revisi kode dan memungkinkan pengembalian kode ke versi sebelumnya jika diperlukan.
Adapun aplikasi SCM yang kerap digunakan oleh perusahaan dan pengembang individu adalah Git, yang memungkinkan pengembang untuk menyimpan berbagai versi kode program dalam satu sistem folder, dan menggunakan sistem cabang untuk mengelola setiap proyek. Cabang utama mewakili versi asli dari kode, sementara cabang lainnya mewakili perubahan atau modifikasi yang telah dilakukan.
Setiap perangkat lunak memerlukan proses pengujian yang mendetail sebelum dapat dirilis ke konsumen. Proses ini melibatkan penggunaan serangkaian alat digital untuk memastikan bahwa produk berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan desain. Selain itu, pengujian juga bertujuan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan pada berbagai perangkat keras dan mampu menyimpan informasi rahasia dengan aman
Berikut tiga komponen utama dalam pengujian perangkat lunak yang perlu dipahami oleh para developer:
Debugging adalah proses penting dalam pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kesalahan atau bug dalam kode program. Proses ini dilakukan dengan menjalankan program melalui perangkat lunak khusus untuk mengamati setiap kesalahan yang muncul. Apabila ditemukan kesalahan, developer harus menganalisa di mana bagian kode yang menjadi penyebabnya.
Untuk mempermudah prosesnya, beberapa developer biasanya akan melakukan debugging sambil menulis kode untuk memastikan setiap bagian program berfungsi dengan baik saat tahap pengujian.
Selanjutnya, seorang pengembang harus menguasai teknik pengembangan software lintas platform. Dengan begitu, pengembang dapat memastikan bahwa aplikasi yang dibuat tidak hanya berjalan di satu jenis sistem operasi, tetapi juga dapat diakses dan digunakan secara optimal di berbagai perangkat dan platform.
Aplikasi yang kompatibel di berbagai platform akan memperluas jangkauan penggunanya serta meningkatkan kepuasan pengguna karena mereka dapat mengakses aplikasi dari perangkat apapun tanpa hambatan, entah itu pada platform Windows, Mac, maupun Linux.
Selanjutnya, seorang pengembang juga perlu mengoperasikan software pengedit teks. Ini merujuk pada program yang memungkinkan Anda untuk membuat dan mengedit teks biasa (plain text) agar sesuai dengan standar bahasa pemrograman.
Berikut adalah beberapa contoh software pengedit teks yang umum digunakan:
Itu dia sejumlah skill yang harus dikuasai oleh seorang software developer. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar industri IT dan website, Anda bisa langsung mengeceknya di @roketincom.