Work Life Balance: Manfaat dan Cara Mencapainya
Health15 Feb 20235 Minutes
worklife balance

Seringkali, pekerjaan menyita lebih banyak waktu dibandingkan dengan aspek kehidupan yang lain. Keinginan untuk sukses, ada kewajiban yang harus dipenuhi, hingga adanya harapan dan ekspektasi lebih dari orang lain dapat menjadikan seseorang tenggelam dalam pekerjaannya terlalu jauh. Karena itu, menyeimbangkan kehidupan professional dan personal bagi beberapa orang bisa menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.

 

 

 

Padahal, menciptakan integrasi dan keseimbangan antara kehidupan personal dan professional adalah hal yang esensial untuk dilakukan. Hal ini akan berdampak positif bagi kesehatan, kehidupan pribadi, bahkan pada pekerjaan atau karier itu sendiri. Kegiatan menciptakan keseimbangan ini disebut juga dengan work life balance.

 

Apa itu work life balance?

Work life balance dapat diartikan sebagai usaha seseorang dalam mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi di luar pekerjaan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, seseorang perlu berkomitmen besar bahwa di samping menyelesaikan tuntutan pekerjaan, ia juga akan mampu mengatur dan menyediakan waktu bagi keluarga, teman, bahkan bagi dirinya sendiri. Ketika tidak ada konflik yang terjadi antara kedua hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa keseimbangan tersebut telah tercapai. 

 

Pada dasarnya, mencapai keseimbangan tersebut secara terus menerus dalam waktu yang lama merupakan suatu hal yang sangat sulit, bahkan hampir mustahil, untuk dilakukan. Karena itu, seseorang dapat dikatakan telah mencapai keseimbangan tersebut ketika ia telah dapat memenuhi beberapa aspek berikut:

 

  • Keseimbangan waktu, yaitu perbandingan antara waktu yang dihabiskan untuk bekerja dengan waktu yang digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas atau peran lainnya haruslah setara.

 

  • Keseimbangan keterlibatan, di mana hal ini menyangkut keterlibatan seseorang terhadap tingkat psikologis dan komitmennya di saat bekerja dan di luar pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari perilaku, tingkat stress, atau motivasi seseorang.

 

  • Keseimbangan kepuasan membicarakan tentang tingkat kepuasan dan kenyamanan yang dirasakan oleh seseorang saat terlibat di dalam maupun di luar pekerjaan.

 

 

Manfaat work life balance

Ketika seseorang dapat menjaga work life balance mereka, maka ia akan dapat merasakan berbagai manfaat positif, antara lain:

 

  • Produktivitas kerja meningkat

Bekerja dalam jangka waktu lama tidak menjamin produktivitas seseorang akan meningkat. Hal yang biasanya terjadi justru sebaliknya, di mana individu akan lebih rentan mengalami burnout atau kelelahan mental yang menghambat dalam pekerjaan. Waktu istirahat dan rekreasi yang cukup justru dapat mendukung tumbuhnya kreativitas dan motivasi yang akan meningkatkan produktivitas kerja. 

 

  • Hubungan interpersonal yang lebih baik

Ketika individu memiliki waktu yang cukup untuk bercengkrama bersama orang-orang terdekat, maka tingkat komunikasi dalam hubungan interpersonal tersebut juga dapat menjadi lebih baik. Selain itu, turut menambah pula peluang seseorang untuk mengenal orang baru atau menambah koneksi yang berharga. 

 

  • Kesehatan lebih terjaga

Pola hidup yang lebih teratur dan sehat tentunya akan turut memperbaiki kesehatan seseorang. Waktu istirahat dan rekreasi yang cukup akan menurunkan tingkat stress yang tentunya berdampak baik bagi kesehatan fisik dan mental.

 

  • Mendapat lebih banyak energi positif

Waktu istirahat yang cukup, apabila dilakukan secara efektif, akan menambah tingkat energi seseorang. Ketika hal tersebut dikombinasikan dengan hubungan interpersonal yang baik yang jauh dari konflik, maka energi positif akan lebih banyak membanjiri diri individu.

 

  • Tingkat kebahagiaan meningkat

Ketika segala tuntutan dan kewajiban pekerjaan berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah diatur, maka akan muncul kebahagiaan dan kepuasan terhadap diri sendiri. Rasa puas ini akan turut memberikan dampak dan energi positif yang dapat menambah kebahagiaan.

 

Sebaliknya, ketika seorang individu memiliki tingkat work life balance yang rendah, maka akan terdapat kemungkinan munculnya beberapa dampak seperti berikut:

 

  • Burnout

Burnout dapat terjadi ketika seseorang bekerja secara terus menerus. Perlahan namun pasti, motivasi akan menurun dan mengakibatkan kemalasan bekerja. Hal ini dapat diperparah dengan kurangnya apresiasi dan beban kerja yang berlebih, menyebabkan keengganan seseorang untuk bekerja semakin menjadi-jadi.

 

  • Merusak hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal memerlukan waktu yang cukup lama hingga akhirnya satu sama lain dapat mencapai titik pengertian yang diharapkan. Waktu yang terlalu singkat dapat membuat titik tersebut tidak tercapai pada kehidupan personal seseorang. Selain itu, terlalu banyak bekerja juga dapat membahayakan hubungan antar rekan kerja karena mereka akan turut merasakan tekanan kerja ketika berada di dekat individu yang terus bekerja tanpa henti.

 

  • Mengganggu Kesehatan

Terlalu larut dalam pekerjaan dapat menaikkan tingkat stress yang membahayakan tubuh. Selain itu, beberapa masalah Kesehatan lain yang kerap terjadi adalah depresi, vertigo, masalah pencernaan, dan gangguan tidur berkepanjangan.

 

 

Tips untuk work life balance yang lebih baik

Agar Anda dapat mencapai work life balance yang cukup, Anda dapat melakukan beberapa tips yang ada di bawah ini:

 

  • Mengatur waktu kerja

Idealnya, waktu kerja bagi seseorang ialah delapan jam dari 24 jam yang tersedia dalam sehari. Atur dan manfaatkan waktu tersebut seefisien mungkin agar pekerjaan Anda dapat selesai pada waktu tersebut. 

 

  • Memprioritaskan kesehatan

Jangan pernah membiarkan pekerjaan mengintervensi kesehatan Anda, baik fisik maupun mental. Sediakan waktu untuk beristirahat di sela-sela pekerjaan dan setelah bekerja. Jangan lupa pula untuk menerapkan pola hidup yang sehat, mulai dari makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan jam tidur yang cukup. 

 

  • Berani berkata ‘tidak’

Mengatakan ‘tidak’ merupakan salah satu hard skill yang paling sulit diterapkan seseorang saat ia berhadapan dengan permintaan orang lain. Apabila Anda merasa permintaan tersebut terlalu membebani, jangan ragu untuk mengatakan tidak. Tetapkan batasan dalam bekerja yang harus Anda dan orang lain patuhi.

 

  • Sediakan waktu untuk diri sendiri dan orang-orang terkasih

Jangan terpaku pada anggapan bahwa uang dapat membeli kebahagiaan. Sebaliknya, kebahagiaan justru bisa didapatkan dari waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri dan orang-orang terkasih. Komunikasi dan kegiatan bersama yang Anda habiskan bersama keluarga, kekasih, atau teman-teman dekat, bisa jadi merupakan sumber semangat dan energi positif yang berharga bagi hidup Anda.

 

  • Minta bantuan

Apabila Anda merasa kewalahan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda, jangan ragu untuk meminta bantuan. Anda bisa meminta keringanan beban pekerjaan, meminta bantuan pada rekan kerja yang bersedia, atau pertolongan professional apabila Anda merasa kesehatan Anda mulai terganggu. Jangan memendam tiap kesulitan yang Anda rasakan dan cobalah untuk meminta bantuan.

 

Kesimpulan

Work life balance dapat diartikan sebagai usaha seseorang untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan professional dan personalnya. Ketika tidak ada konflik kepentingan di antara kedua hal tersebut, maka ia dapat dikatakan telah mencapai work life balance yang ideal. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari work life balance yang baik antara lain produktivitas yang lebih baik, kesehatan yang terjaga, hubungan interpersonal yang baik, mendapat lebih banyak energi positif, dan tingkat kebahagiaan yang meningkat. Untuk mencapainya, seseorang dapat mulai belajar mengatur waktu, memprioritaskan kesehatan, berani bilang tidak, menyediakan waktu untuk diri sendiri dan orang terdekat, dan meminta bantuan apabila kondisi memburuk.

 

Ingin tahu info menarik lainnya seputa dunia IT? Kunjungi roketin.com

Other Insights
Share This Story: