Seperti layaknya para Astronauts yang berada dalam 1 roket dan meluncur menuju planet yang sama. Di luar angkasa, Astronauts tidak dapat berkomunikasi secara verbal tanpa adanya suatu alat komunikasi yang mumpuni, dan tanpa komunikasi yang benar mereka akan melalui berbagai hambatan “tidak penting” dalam mencapai planet tujuan.
Begitu pula dengan team kerja, kita membutuhkan suatu komunikasi yang efektif dalam membuat perencanaan, mencari solusi terbaik, dan mencapai tujuan. Menariknya, dalam suatu tim, pasti terdapat berbagai macam orang dengan cara komunikasi yang berbeda-beda.
Team : Together Everyone Achieve More.
Untuk merealisasikan tagline tersebut, tentunya bukan hanya berbicara perihal hardskill. Komponen penting lainnya dalam membangun teamwork yang baik adalah komunikasi yang efektif.
unsplash.com
Tipe komunikator ini dapat muncul karena berbagai macam hal, entah itu rasa takut, tidak suka dengan konflik. Padahal dengan adanya konflik dan penyelesaian yang dewasa, team bisa semakin berkembang. Selain itu rasa kurang percaya diri untuk mengutarakan pendapat juga dapat menjadi penyebabnya. Cara berkomunikasi seperti ini dapat menghambat team untuk mencapai solusi yang terbaik.
Tipe ini biasanya memiliki fokus pada dirinya sendiri dan cenderung mengutamakan pendapatnya sendiri daripada pendapat orang lain. Tanda-tanda dari orang yang memiliki dorongan untuk mengontrol situasi dan orang lain, tapi tidak mau orang lain menyalahkan dirinya sendiri. Dampak dari pembawaan yang agresif adalah team atau lawan bicara tidak dapat menangkap “the real message” karena cara komunikasi kita akan mendistraksi lawan bicara.
Dampak dari tipe ini tentunya bercampur antara tipe passive dan tipe aggressive, di mana lawan bicara tidak akan berhasil menangkap apa yang kita pikirkan dan pastinya atmosfir dalam team tidak akan menyenangkan. Tipe ini justru bisa mengarah kepada “toxic team” karena tidak adanya keterbukaan / kejujuran di tengah-tengah team.
Individu dengan cara berkomunikasi yang asertif biasanya terdorong dengan keinginan mencapai “mutual respect”. Tipe ini adalah tipe berkomunikasi yang profesional sekaligus “classy”, karena kita dapat mengutarakan pesan dengan baik tanpa berusaha membatasi hak beropini anggota lainnya.
Kelebihan dari tipe ini adalah pesan yang kita sampaikan dapat ditangkap oleh lawan bicara dengan lebih jelas tanpa adanya “emotional noise”.
unsplash.com
Pastikan kamu berada dalam kondisi yang tenang dan sepenuhnya sadar sebelum kamu memulai pembicaraan. Karena, jika emosi negatif sedang menaungi kita ketika memulai pembicaraan, emosi tersebut akan “bocor” dan juga terasa oleh lawan bicara, sehingga atmosfir komunikasi akan menjadi negatif. (Inside tips – cara berbicara secara tenang):
unsplash.com
Itulah tipe-tipe berkomunikasi di dalam team, pastikan kamu jadi komunikator yang asertif ya. Selain membangun atmosfir kerja yang nyaman, solusi terbaik untuk setiap permasalahan dan goals utama juga dapat tercapai. Good Luck!