Menjelajahi Keajaiban Strapi: Membangun API Tanpa Coding
Technology24 May 20235 Minutes

Strapi merupakan salah satu Content Management System berbasis headless yang penggunaannya semakin populer belakangan ini. Cara kerja Strapi yang memisahkan antara front-end dengan back-end membuatnya dikenal memiliki tingkat kustomisasi dan fleksibilitas yang tinggi akibat tidak adanya ketergantungan berlebih pada bahasa pemrograman atau framework yang berlaku dalam proses perancangan website, sehingga memudahkan developer dalam proses perancangan konten yang akan ditampilkan pada website.

 

Strapi menyediakan antarmuka administrasi web yang memungkinkan pengguna untuk mengelola konten melalui antarmuka grafis. Pengguna dapat membuat, mengedit, dan mengatur konten tanpa harus melakukan pemrograman atau berurusan dengan kode. Karena itu, Strapi tidak hanya digunakan untuk pembuatan website saja, melainkan juga E-commerce dan mobile app.

 

 

Secara keseluruhan, Strapi bekerja dengan memisahkan front-end dari back-end, memungkinkan pengembang untuk dengan mudah membuat dan mengelola API menggunakan antarmuka pengguna yang intuitif, dan memberikan fleksibilitas dalam mengatur aksesibilitas dan menyesuaikan logika bisnis. Beberapa API yang bisa dibuat pada Strapi sendiri adalah:

 

  • API konten untuk pengelolaan konten seperti artikel, produk, dan lain sebagainya.
  • API pengguna yang memungkinkan pengelolaan pengguna seperti autentikasi, pendaftaran, atau pengaturan profil.
  • API media yang digunakan untuk mengelola media seperti gambar, video, dan file lainnya.
  • API media sosiai yang digunakan untuk mengintegrasikan fitur-fitur media sosial.
  • API portfolio apabila pengguna ingin mengelola data proyek, klien, dan daftar pekerjaan lainnya.
  • API lokasi di mana API dapat mengelola data terkait informasi geografis yang ingin ditunjukkan pada website.

 

Contoh di atas hanyalah sebagian dari banyak API yang bisa dibuat oleh Strapi. Lewat fleksibilitas dan kemampuannya yang selalu dapat menyesuaikan pada kebutuhan, ia dapat membuat API yang cocok dengan berbagai kebutuhan pada beragam proyek IT seperti pembuatan website, aplikasi, dan pengembangan software lainnya. 

 

 

Lalu, bagaimanakah cara membuat API pada Strapi? Secara umum, langkah-langkah berikut ini dapat diterapkan ketika developer hendak membuat API pada Strapi:

 

  1. Instalasi dan Konfigurasi Strapi: Pertama, Anda perlu menginstal Strapi di lingkungan pengembangan Anda. Anda dapat menginstal Strapi menggunakan NPM (Node Package Manager) dengan menjalankan perintah npx create-strapi-app nama-aplikasi di terminal. Setelah instalasi selesai, Anda akan memasuki proses konfigurasi awal, di mana Anda dapat memilih database yang akan digunakan, seperti SQLite, MySQL, MongoDB, dll.
  2. Membuat Model dan Skema Data: Setelah Strapi terinstal, Anda dapat memulai dengan membuat model dan skema data yang akan digunakan oleh API. Anda dapat menggunakan antarmuka administrasi Strapi untuk membuat model dan mengatur bidang yang dibutuhkan.
  3. Mengonfigurasi Aksesibilitas API: Setelah model dan skema data dibuat, Anda dapat mengonfigurasi aksesibilitas API. Anda dapat menentukan izin akses untuk setiap model, seperti siapa yang dapat membuat, membaca, memperbarui, atau menghapus data.
  4. Membangun Endpoints API: Setelah konfigurasi aksesibilitas selesai, Strapi secara otomatis akan membangun endpoint-endpoint API berdasarkan model dan skema data yang telah Anda tentukan. Anda dapat menggunakan antarmuka administrasi Strapi untuk menjelajahi dan menguji endpoint-endpoint tersebut.
  5. Menyesuaikan Logika Bisnis: Selain endpoint-endpoint CRUD dasar, Anda juga dapat menyesuaikan logika bisnis dengan menambahkan fungsi-fungsi kustom. Anda dapat menulis logika tambahan atau validasi data menggunakan bahasa pemrograman JavaScript.
  6. Menjalankan dan Menggunakan API: Setelah Anda selesai membuat dan menyesuaikan API pada Strapi, Anda dapat menjalankan server Strapi menggunakan perintah npm run develop di terminal. Setelah server berjalan, API akan dapat diakses dan digunakan melalui permintaan HTTP.
  7. Mengintegrasikan API ke Aplikasi: Akhirnya, Anda dapat mengintegrasikan API yang telah Anda buat pada Strapi ke aplikasi front-end Anda. Dengan menggunakan permintaan HTTP, Anda dapat mengambil, mengirim, memperbarui, atau menghapus data dari API Strapi.

 

Kemampuan Strapi untuk membuat API sendiri membawa beberapa manfaat penting bagi proses pengembangan perangkat lunak, terutama pada pengelolaan konten. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

 

  1. Efisiensi Pengembangan: Dengan Strapi, Anda dapat membuat API dengan cepat tanpa harus menulis kode dari awal. Ini menghemat waktu dan upaya pengembangan, karena Anda dapat fokus pada fitur dan logika bisnis yang lebih kompleks daripada menghabiskan waktu untuk membangun infrastruktur dasar API.
  2. Tidak Memerlukan Keterampilan Koding Mendalam: Dengan antarmuka pengguna grafis Strapi, Anda tidak perlu memiliki pengetahuan koding yang mendalam untuk membuat API. Ini memungkinkan pengembang front-end atau pengelola konten yang tidak terlalu berpengalaman dalam pemrograman untuk mengelola dan mempublikasikan konten melalui API.
  3. Pemisahan Front-end dan Back-end: Strapi sebagai CMS Headless memungkinkan pemisahan antara front-end dan back-end. Anda dapat menggunakan Strapi untuk mengelola konten dan API, sementara front-end dapat dikembangkan secara terpisah menggunakan teknologi atau bahasa pemrograman yang berbeda. Ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas dalam pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
  4. Pengelolaan Konten yang Mudah: Dengan Strapi, Anda dapat mengelola konten melalui antarmuka pengguna yang intuitif. Anda dapat membuat, mengedit, dan mengatur konten seperti artikel, gambar, produk, dan lainnya dengan mudah tanpa harus memahami kompleksitas teknis API di belakangnya.
  5. Kontrol Keamanan dan Izin Akses: Strapi menyediakan fitur keamanan dan manajemen izin yang kuat. Anda dapat mengatur tingkat akses dan izin pengguna terhadap API yang dibangun menggunakan Strapi. Hal ini memungkinkan Anda untuk melindungi data dan mengontrol siapa yang memiliki akses untuk membuat, membaca, memperbarui, atau menghapus data tertentu.
  6. Skalabilitas dan Performa: Strapi dirancang untuk skalabilitas dan performa tinggi. Dengan menggunakan teknologi modern seperti Node.js dan database yang dapat diskalakan, Anda dapat mengelola lalu lintas API yang tinggi dan memastikan performa yang baik untuk aplikasi Anda.
  7. Integrasi yang Mudah: Strapi dapat dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai teknologi dan layanan lainnya. Anda dapat mengintegrasikan API Strapi ke aplikasi web, aplikasi seluler, atau layanan lain seperti layanan email, penyimpanan cloud, dan banyak lagi.

 

Manfaat-manfaat ini membuat Strapi menjadi alat yang sangat berguna untuk mengembangkan aplikasi dan mengelola konten dengan mudah melalui API tanpa harus menghadapi kompleksitas pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur back-end.

 

Kesimpulan

Sebagai headless CMS, Strapi bekerja dengan memisahkan front-end dari back-end. Hal ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah membuat dan mengelola API menggunakan antarmuka pengguna yang intuitif, dan memberikan fleksibilitas dalam mengatur aksesibilitas dan menyesuaikan logika bisnis. Contoh API yang bisa dibuat pada Strapi adalah API konten, portfolio, lokasi, hingga media sosial. Adapun, pembuatan API secara umum sama, namun ia dapat dikonfigurasikan kembali tergantung pada kebutuhan pengguna. Tentunya, kemampuan ini menghadirkan beragam manfaat seperti pengembangan yang efisien, skalabilitas dan performa tinggi, hingga proses integrasi pada berbagai teknologi dan layanan yang mudah.

 

Ingin tahu informasi menarik seputar dunia IT lainnya? Kunjungi roketin.com

Other Insights
Share This Story: