Minimum Viable Product (MVP) merupakan sebuah strategi dalam pengembangan produk yang umum startup lakukan. Semua startup tentu memiliki risiko dalam meluncurkan macam-macam produk pertamanya. Di mana selalu ada peluang bahwa produk mereka tidak laku di pasaran meskipun sudah menghabiskan biaya produksi yang tinggi. Hal inilah yang kemudian menganjurkan agar startup-startup membuat MVP mereka dahulu. Memangnya bagaimana sih penerapan MVP dan manfaatnya bagi bisnis? Mari simak artikel ini sampai akhir.
Dalam peluncuran produk yang baru, kita dapat menemukan beragam kendala pada prosesnya. Bisa saja produk kita mendapatkan penilaian kurang baik, tidak user friendly, terdapat error atau bug, hingga akhirnya tidak laku di pasaran. Padahal, kita sudah menghabiskan biaya cukup banyak untuk mengembangkan produk tersebut. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu membuat Minimum Viable Product (MVP) dulu.
MVP merupakan produk dengan beragam fitur standar atau dasar yang kita anggap sudah cukup baik untuk menarik perhatian para penggunanya. Jadi, kita dapat membuat produk dengan fiturnya yang masih belum terlalu canggih, namun sudah dapat berfungsi dengan baik dan menunjang kebutuhan pengguna. MVP ini memegang peran yang cukup tinggi dalam proses pengembangan produk. Lewat merilis MVP, kita bisa mendapatkan beragam feedback dari para pengguna, baik secara positif maupun negatif. Feedback inilah yang kemudian dapat menjadi acuan kita dalam memperbaiki produk kita hingga akhirnya turut membentuk bagaimana produk final kita nanti.
unsplash.com
Tujuan utama dari kita membuat MVP adalah kita dapat secepat mungkin meluncurkan produk kita. Di mana kecepatan peluncuran ini sangat penting dalam merespon momentum-momentum penting yang sedang terjadi di pasar produk kita.
Sebelum proses peluncuran, kita biasa menguji suatu produk dengan teknik A/B testing. Namun pengujian semacam itu tentunya masih memiliki kekurangan karena tidak mengevaluasi produk kita secara komprehensif. Lewat MVP, kita dapat langsung menguji produk kita pada para pengguna. Di mana feedback yang kita dapatkan akan betul-betul nyata dan menjadi evaluasi langsung untuk produk kita.
Belum memiliki modal dan sistem pendanaan yang kuat biasa terjadi dalam lingkungan-lingkungan bisnis startup. Sehingga menjadi hal lumrah bagi startup untuk mencoba menghemat pengeluaran mereka. Di mana MVP dapat menjadi solusi yang tepat untuk hal ini. Kita dapat membuat versi sederhana dari produk kita untuk mengumpulkan banyak feedback dari pengguna. Biaya yang kita keluarkan pun dapat menjadi lebih hemat dalam proses penyempurnaan produk kita.
Risiko produk kita gagal memang akan selalu ada. Tetapi, kita dapat meminimalisir risiko ini lewat merilis MVP. Cukup dengan menghadirkan produk dengan fitur-fitur minimumnya, kita dapat mempelajari bagaimana perilaku dan ekspektasi pengguna pada produk kita. Hingga akhirnya nanti produk final yang kita rilis pun telah betul-betul menjawab kebutuhan para pengguna.
unsplash.com
MVP setidaknya memiliki tiga karakter utama yang selalu melekat dengannya.
Walaupun masih memiliki fitur yang sederhana, kita tetap perlu memastikan bahwa MVP kita cukup memiliki daya tarik di mata pengguna. Hal ini penting karena menarik perhatian calon pengguna untuk pertama kalinya memiliki kesulitan tersendiri. Jadi kita perlu memastikan bahwa MVP kita dapat menarik perhatian calon penggunanya.
MVP merupakan produk yang bersifat sementara. Jadi kita perlu membuat MVP yang jelas dan mampu membuat pengguna percaya bahwa produkmu nanti akan berkembang menjadi semakin sesuai dengan apa yang pengguna butuhkan di masa depan. Buatlah pengguna yakin bahwa produk kita nanti akan memiliki nilai manfaat yang tinggi dan dapat menunjang kehidupan pengguna.
Bukan MVP namanya jika dia tidak membuat kita dapat mengumpulkan beragam feedback dari pengguna terkait produk kita. Gunakanlah MVP untuk kemudian bertanya kepada pengguna terkait fitur dan kenyamanan mereka selama menggunakan produk kita. Lalu jadikanlah feedback yang telah kita kumpulkan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas produk final kita nanti.
MVP merupakan sebuag konsep manajemen pengembangan yang tepat ketika kita hendak merilis produk terbaru ke pasar. Di mana lewat perilisan MVP, kita akan dapat mengumpulkan feedback untuk kemudian menyempurnakan produk kita akan semakin fungsional dan solutif bagi para pengguna. Hal ini tentu juga dapat beragam manfaat lainnya untuk perusahaan, seperti:
Dalam merancang MVP, setidaknya ada 4 tahapan yang perlu kita lewati dan persiapkan dengan betul-betul matang.
Produk yang kita buat harus menjadi solusi atas suatu masalah yang cukup spesifik dan relevan dengan para pengguna. Hal ini membuat kita perlu paham betul masalah apa yang sedang terjadi atau dialami oleh para calon target pengguna produk kita. Dengan begitu, kita pun menjadi tahu produk apa yang perlu kita buat dan mampu menjadi solusi langsung atas masalah yang pengguna alami.
Hematlah usaha dan biaya yang kita keluarkan untuk perancangan MVP dengan memilih alternatif solusi atau cara yang paling simpel. Hal ini tentunya akan sangat memudahkan pekerjaan kita tanpa mengurangi kualitas produk kita. Selalu ingat bahwa tujuan produk kita adalah menyelesaikan masalah, bukan menghadirkan solusi yang kompleks dan cenderung ribet. Para pengguna pun juga akan lebih nyaman mencoba MVP kita jika penggunaannya sederhana dan mudah dipahami.
Hal ini dapat kita lakukan dengan menentukan fitur-fitur apa sajakah yang esensial untuk produk kita. Begitu kita sudah mengetahui fitur apa saja yang menjadi inti dari produk kita, maka prioritaskanlah proses pengembangan fitur tersebut. Di mana ketika fitur-fitur esensial ini sudah dapat berjalan dengan baik, maka MVP siap kita luncurkan dalam rangka mencari feedback lebih lanjut untuk menyempurnakan produk kita.
Begitu kita sudah mengumpulkan banyak feedback dari para pengguna yang mencoba MVP kita, maka waktunya kita melakukan evaluasi. Pahami betul setiap detail feedback yang telah kita kumpulkan. Lakukan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan detail tersebut. Lakukan hal ini secara konsisten dan pastikan bahwa produk kita dapat betul-betul bermanfaat bagi para pengguna.
unsplash.com
Minimum Viable Product (MVP) memegang peranan penting dalam proses pengembangan produk. Lewat MVP, kita akan mendapatkan banyak saran membangun terkait produk kita. Responlah saran tersebut dengan konsisten melakukan perbaikan hingga produk kita betul-betul sudah layak untuk para pengguna. Roketin sendiri tentunya juga siap membantu Anda dalam membuat beragam produk digital, baik itu aplikasi mobile, website, dan lain sebagainya. Info menarik lainnya seputar industri IT dan Roketin dapat kalian lihat di @roketinapp.